Pengertian Line Coding - akungene

share knowledge about all the lessons I ever learned

Pengertian Line Coding

Line Coding - Line coding adalah suatu proses konversi data digital menjadi sinyal digital,dengan asumsi bahwa data berisi atau berbentuk fax, angka, gambar,audio, atau video yang disimpan dalam memori komputer sebagai bit squence. Line coding juga merupakan metoda untuk merubah simbol dari sumber ke dalam bentuk lain untuk ditransmisikan dan dapat merubah pesan-pesan digital ke dalam deretan simbol baru yang disebut dengan proses encoding.
Tujuan line coding,antara lain :

  • Merekayasa spektrum sinyal digital agar sesuai dengan medium transmisiyang akan digunakan.
  • Dapat dimanfaatkan untuk proses sinkronisasi antara pengirim dan penerima (sistem tidak memerlukan jalur terpisah untuk clock).
  • Dapat digunakan untuk menghilangkan komponen DC sinyal (sinyal denganfrekuensi 0) Komponen DC tidak mengandung informasi apapun tetapimenghamburkan daya pancar.
  • Line coding dapat digunakan untuk menaikkan data rate.
  • Beberapa teknik line coding dapat digunakan untuk pendeteksian kesalahan.

Berdasarkan level sinyal yang digunakan, Line Coding dapat dikatagorikan sbb.:

  • Unipolar : menggunakan level +v, 0
  • Polar (antipodal) : menggunakan level +v, -v
  • Bipolar (pseudoternary): menggunakan level +v, 0, -v

UNIPOLAR

Contoh pengkodean saluran jenis unipolar tunggal digambarkan sebagai berikut.

UNIPOLAR


POLAR

POLAR
Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1.

NRZ-L (Non-Return to Zero Low)

Level +V digunakan untuk menyatakan data biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.

NRZ-I (Non-Return to Zero Inverted)

Representasi level –V atau +V menyatakan adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan perubahan level tegangan.

NRZ-I (Non-Return to Zero Inverted)

RZ (Return to Zero )

Pengkodean saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.

RZ (Return to Zero )

Manchester

Pengkodean Manchester menggunakan level –V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju +V.

Differential Manchester

Pengkodean Differential Manchester merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level tegangan terletak ditengah interval bit dari data.

Differential Manchester

BIPOLAR

Pengkodean bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu –V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner.

Bipolar-AMI

Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.

Bipolar-AMI

Bipolar 8 Zeros Substitution

  • Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
  • Berdasarkan bipolar-AMI
  • Apabila terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
  • Keterangan :
    • V = Valid bipolar signal
    • B = Bipolar violation
Bipolar 8 Zeros Substitution

High Density Bipolar 3 Zeros

  • Berdasarkan bipolar-AMI
  • Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah ganjil, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan 000V.
  • Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah genap, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan B00V.
High Density Bipolar 3 Zeros


Sekian postingan tentang  Pengertian Line Coding . Kurang lebihnya mohon maaf.
Semoga bermanfaat...... 

Share :

Facebook Twitter Google+

Back To Top